Poto Pondhas ( from Wahyu Pondhas)


Selengkapnya...

Anggaran Dasar Mapala SABAK

MUKADIMAH
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga merupakan suatu sistematika kerja antara personal yang satu dengan personal yang lainnya. Yang mampu bergerak berdasarkan visi dan misi organisasi. MAPALA SABAK merupakan badan otonom yang berinteraksi di lingkungan kampus FMIPA UNSRI, yang demokratis serta tidak terikat dengan politik manapun, dan mampu menciptakan kehidupan yang selaras, dan seimbang antara mahasiswa sesuai dengan pancasila dan kode etik pencinta alam.
Dengan rahmat Tuhan yang maha esa serta dorongan tekat dan keinginan yang luhur yang berahklak mulia umtuk mrwujudkan tujuan organisasi MAPALA SABAK yaitu, menciptakan insan akademis yang bermoral dan bertanggung jawab serta berwawasan lingkungan dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Maka disusunlah AD/ART MAPALA SABAK yang dirangkum sebagai berikut:

LESTARI……!!!!!!






ANGGARAN DASAR
MAHASISWA PENCINTA ALAM SABAK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Bab I
Nama, Waktu dan Kedudukan

Pasal 1
Nama
Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya ini bernama Mahasiswa Pecinta Alam Sandi Rimba Kami yang selanjutnya disingkat menjadi MAPALA SABAK.
Pasal 2
MAPALA SABAK didirikan pada tanggal 12 Desember 1993 di Palembang untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
Kedudukan
MAPALA SABAK bertempat kedudukan di kampus FMIPA UNSRI.


Bab II
Kedaulatan, Azas, Sifat dan Tujuan

Pasal 4
Kedaulatan
Kedaulatan tertinggi MAPALA SABAK ada ditangan anggota yang diwujudkan dengan Musyawarah Besar MAPALA SABAK.

Pasal 5
Azas
MAPALA SABAK berazaskan ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

Pasal 6
Sifat
MAPALA SABAK merupakan wadah berkumpulnya mahasiswa pencinta alam FMIPA dan bagian dari keluarga mahasiswa UNSRI yang bersifat :
  1. Kekeluargaan, kebersamaan dan solidaritas
  2. Independen, demokratis dan non politis.

Pasal 7
Tujuan
Organisasi Mapala SABAK bertujuan untuk:
  1. Menumbuhkan,memupuk, membina dan mengembangkan kecintaan terhadap alam beserta segenap isinya sebagai pernyataan rasa cinta terhadap Tuhan sebagai pencipta.
  2. Meningkatkan kepedulian, kecintaan terhadap lingkungan, kebersamaan, dan persaudaraan antar anggota Mapala SABAK
  3. Mengembangkan dan membina pribadi yang luhur, ketahanan jasmani dan rohani, serta ilmu pengetahuan demi kemanusiaan.
  4. Mewujudkan kerjasama antara Mahasiswa FMIPA UNSRI berdasarkan semangat kekeluargaan dan kebersamaan.
  5. Menciptakan insan akademis yang bermoral dan bertanggung jawab serta berwawasan lingkungan dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.


Bab III
Lambang, Bendera dan Lagu

Pasal 8
Lambang
Lambang terdiri dari alat tulis sabak bersayap yang terdapat di dalam bunga teratai yang dilengkapi pita, tali, serta bertuliskan Sandi Rimba Kami.

Pasal 9
Bendera
Kain berwarna orange yang ditengahnya terdapat lambang Mapala SABAK

Pasal 10
Lagu
Lagu terdiri dari mars dan hymne Mapala SABAK yang akan ditentukan kemudian.

Bab IV
Status, Fungsi dan Peranan
Pasal 8
Status
            MAPALA SABAK merupakan badan otonom yang bergerak di bidang kepencintaalaman di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNSRI.

Pasal 9
Fungsi
  1. Sebagai wahana pengembangan bakat dan hobi di bidang kepencintaalaman.
  2. Sebagai wahana penyaluran aspirasi dan kreatifitas  anggota Mapala SABAK serta civitas akademika FMIPA UNSRI.
  3. Pusat koordinasi, forum komunikasi dan aktifitas antar anggota Mapala SABAK serta civitas akademika FMIPA UNSRI.

Pasal 10
Peranan
MAPALA SABAK berperan sebagai salah satu sumber insan pembangunan bangsa dan menjaga kelestarian lingkungan.


Bab V
Keanggotaan
Pasal 11
Anggota Mapala SABAK berlaku seumur hidup yang terdiri dari :
  1. Anggota biasa
  2. Anggota luar biasa
  3. Anggota kehormatan


Bab VI
Organisasi

Pasal 12
Struktur Organisasi
Struktur kepengurusan Mapala Sabak terdiri dari:
  1. Penanggung jawab, penasehat dan badan pengurus harian.
  2. Badan pengurus harian terdiri dari Ketua Umum, yang selanjutnya memilih Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan perangkat lainnya.

Pasal 13
Kekuasaan tertinggi
Kekuasaan tertinggi  Mapala SABAK terdapat pada Musyawarah Besar Mapala SABAK.

Pasal 14
Pemilihan dan masa jabatan kepengurusan
  1. Pemilihan Ketua Umum dilakukan melalui Musyawarah Anggota atau Musyawarah Besar, yang mekanismenya diatur dalam peraturan tersendiri yang disepakati di Musyawarah Anggota dan Musyawarah Besar MAPALA SABAK.
  2. Pengurus organisasi menduduki masa jabatan satu periode kepengurusan, yaitu satu tahun terhitung sejak tanggal penetapan surat keputusan Musyawarah Anggota atau Musyawarah Besar MAPALA SABAK.
  3. Pengurus MAPALA SABAK setelah masa jabatan berakhir dapat dipilih kembali untuk satu periode kepengurusan berikutnya.
  4. Tata tertib pemilihan kepengurusan diatur dalam tata tertib khusus yang ditentukan kemudian.
  5. Ketua Umum MAPALA SABAK disahkan oleh Musyawarah Anggota atau Musyawarah Besar MAPALA SABAK.
  6. Dalam keadaan tertentu Ketua Umum dapat melakukan pergantian kepengurusannya.


Pasal 15
Hak dan Kewajiban Pengurus
  1. Pengurus MAPALA SABAK berkewajiban menjaga nama baik dan kehormatan organisasi.
  2. Jika dipandang perlu, pengurus MAPALA SABAK berhak membuat peraturan dan kebijaksanaan sendiri sepanjang tidak bertentangan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga MAPALA SABAK.
  3. Ketua Umum atau yang dimandatkan oleh Ketua Umum berhak dan wajib mewakili MAPALA SABAK sehubungan dengan hal – hal yang menyangkut organisasi.
  4. Pengurus MAPALA SABAK berkewajiban mempertanggungjawabkan kepengurusannya kepada Ketua Umum pada Musyawarah Anggota atau Musyawarah Besar MAPALA SABAK.
  5. Setiap pengurus mempunyai hak suara dan hak bicara didalam forum rapat anggota.
  6. Setiap pengurus berkewajiban menjalankan program kerja sesuai dengan job description.


Bab VII
Persidangan

Pasal 16
Rapat pengambilan keputusan
Rapat pengambilan keputusan terdiri dari :
  1. Musyawarah Besar ( MUBES ).
  2. Musyawarah Anggota ( MUSANG ).
  3. Rapat Kerja Pengurus ( RKP ).
  4. Rapat Pleno Pengurus ( RPP ).
  5. Rapat Harian Pengurus ( RHP ).
  6. Rapat Divisi  dan Biro

Bab VIII
Kekayaan

Pasal 17
Sumber Kekayaan
Sumber kekayaan organisasi diperoleh dari :
  1. Iuran Anggota
  2. Anggaran dana kemahasiswaan
  3. Bantuan dari berbagai pihak, usaha-usaha yang sah, halal dan tidak mengikat serta tidak bertentangan dengan azas organisasi Mapala SABAK

Pasal 18
Pengelolaan Kekayaan
Kekayaan dikelola oleh/ dibawah koordinasi Bendahara Umum yang diketahui dan disetujui oleh Ketua Umum.


Bab IX
Seragam dan Atribut
Pasal 19
Seragam dan atribut Mapala SABAK terdiri dari:
  1. Pakaian Dinas Lapangan (PDL)
  2. Pakaian Dinas Harian (PDH)
  3. Slayer

BAB X
Perubahan dan Pengesahan AD/ ART

Pasal 20
Perubahan dan Pengesahan AD/ART
            Perubahan AD/ART hanya dapat dilakukan dalam forum Musyawarah Besar MAPALA SABAK.

Bab XI
Pembubaran
Pasal 21
Pembubaran
Pembubaran dapat dilakukan apabila disetujui seluruh anggota Mapala SABAK.


Bab XII
Aturan Tambahan

Pasal 22
Aturan Tambahan
            Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur selanjutnya dalam anggaran rumah tangga dan atau ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar.

Bab XIII
Penutup

Pasal 23
Penutup
Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.



Selengkapnya...

Pengenalan Mapala SABAK

SEJARAH SINGKAT
Pembentukan kelompok dan organisasi kepencintalaman ini merupakan salah satu pencetusan ide dari sebagian mahasiswa Fakultas MIPA UNSRI yang menginginkan adanya suatu wadah untuk menampung dan menyalurkan minat dan bakat dibidangnya.
Pada awalnya Organisasi ini bernama MAPALA MIPA,yang didirikan pada tanggal 12 Desember 1993, tetapi seiring dengan bergulirnya waktu nama MAPALA MIPA menjadi MAPALA SABAK FMIPA UNSRI hal ini terjadi pada MUBES I pada tanggal 23-24 April 1994 sampai saat ini Mapala SABAK telah tiga kali mengadakan MUBES(Musyawarah Besar) terakhir pada tahun 2001.Secara garis besar MUBES dilakukan untuk membahas peraturan- peraturan dasar organisasi ,sedangkan musyawarah yang dilakukan setiap tahun adalah Musyawarah Anggota yang bertujuan untuk memilih kepengurusan yang baru.
Nama SABAK sendiri merupakan singkatan dari Sandi Rimba Kami,atau alat tulis dalam bahasa sansekerta,sehingga jika diartikan secara harfiah SABAK berarti : Mahasiswa dalam mengungkapkan rahasia alam ini dengan Ilmu Pengetahuan yang dimiliki sehingga kita dapat mudah memahami dan mencintai akan alam semesta beserta fenomenanya.



TUJUAN
1.       Organisasi ini bertujuan untuk menumbuhkan, memupuk, membina dan mengembangkan kecintaan terhadap alam beserta segenap isinya sebagai pernyataan rasa cinta terhadap Tuhan sebagai pencipta.
2.       Organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan dan membina pribadi yang luhur, ketahanan jasmani dan rohani, serta ilmu pengetahuan demi kemanusiaan.
3.       Mapala Sabak didirikan dengan maksud memberi wadah pembinaan kepada mahasiswa FMIPA unsri yang berminat terhadap kegiatan  kepencintaalaman
4.       Mapala SABAK didirikan meningkatkan kepedulian, kecintaan terhadap lingkungan, kebersamaan, dan persaudaraan antar anggota Mapala SABAK.

Visi MAPALA SABAK
Mapala SABAK sebagai organisasi kepecintaalaman akan senantiasa menggalang persatuan dan kerja sama antar sesama kelompok pecinta alam dalam mengembangkan kegiatan kepecintaalaman untuk menunjang pembangunan nasional sesuai dengan asas dan kode etik kepecintalaman

Misi MAPALA SABAK
1.      Mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota maupun sesama kelompok pecinta alam.
2.      Menjalin hubungan kerja sama yang dinamis dan tidak mengikat serta koordinasi diantara pecinta alam.
3.      Meningkatkan peran aktif kelompok pecinta alam dalam menanggapi masalah-masalah lingkungan serta berusaha mengembalikan citra baik kelompok pecinta alam khususnya di Sumatera Selatan.
4.      Meningkatkan kemampuan anggota sesuai dengan fungsi dan peran organisasi serta meningkatkan keterampilan manajemen organisasi anggota.
5.      Menjalin hubungan kerjasama yang tidak mengikat dengan lembaga dan instansi terkait dalam rangka guna memperluas jaringan kerja mapala SABAK.
6.      Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Mapala SABAK agar mampu berperan aktif serta mampu bersaing secara sehat dalam menjalankan roda organisasi.
Selengkapnya...

Selengkapnya...

Manajemen ekspedisi

MANAJEMEN PERJALANAN
Ekspedisi adalah suatu perjalanan ke suatu tempat dengan maksud dan tujuan tertentu. Dalam materi ekspedisi sendiri telah diberikan gambaran umum yang menunjang persiapan dalam mempersiapkan sesuatu.
Materi manajemen perjalanan memberi tambahan tentang prosedur yang dilakukan dalam melakukan kegiatan.
Titik berat suatu kegiatan :
• Tumbuh suatu sikap mental untuk menghadapi medan,khusus%.
• Mengetahui dan meniahanii faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam melaksanakan perjalanan untuk satu regu.
• Mampu melaksanakan perjalanan yang sudah direncanakan untuk satu regu.
Waktu kegiatan disesuaikan dengan kesiapan anggota dan tidak mengganggu aktivitas yang lebih penting (perkuliahan).
Teknis kegiatan:
1. Memilih anggota regu dan pernbagian kerj a.
2. Mencari pendamping/mentor (Dapat ditentukan oleh panitia pelaksana).
3. Menetapkan tujuan/sasaran perjalanan (gunung, pantai atau goa).
4. Merancang perjalanan (termasuk pembuatan jadwal).
5. Mendapat izin melaksanakan perjalanan dari Tim Khusus. Berdasarkan proposal perjalanan yang telah dipresentasikan.
6. Melaksanakan perjalanan.
7. Melakukan evaluasi.
8. Membuat laporan dan mempresentasikan kembali kepada Tim Khusus Presentasi.
9. Pengesahan laporan perjalanan dari Tim Khusus Pengesahan, sesuai dengan laporan Tim Khusus Presentasi.
Mentor/Pendamping :
Memberikan masukan-masukan kepada regu yang didampingi (bukan keputusan)
Mengawasi dan menilai pergerakan regu selama dilapangan.
Ada beberapa faktor yang perlu dijadikan acuan dalam melakukan perjalanan sehingga kegiatan tersebut dapat kita lakukan dengan enak dan aman, serta dapat pulang kembali ke rumah dengan selamat. Adapun faktor – faktor tersebut adalah :
a. Faktor alam
Faktor alam mencakup pemahaman mengenai lokasi tujuan, medan yang akan dihadapi, iklim dan hal lain yang berkaitan dengan lingkungan yang akan dituju.
Langkah antisipasi ;
- Melakukan studi literatur yang kuat
- Pengumpulan informasi tentang daerah tujuan
- Musim
- Rute Perjalanan
b. Faktor Peserta
Banyak kejadian kecelakaan yang terjadi di alam terbuka karena disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh orang yang melakukan perjalanan.
Langkah Antisipasi :
- menambah pengetahuan&ketrampilan dalam hal pendakian.
Adapun kemampuan yang diperlukan oleh seorang penggita di alam terbuka dapat dikategorikan ( Collin Mortlok”Pakar Pendidikan alam terbuka”):
1. Kemampuan teknis, yang berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan serta efisiensi penggunaan alat&bahan.
2. kemampuan kebugaran, mencakup kebugaran spesifik yang diperlukan dalam kegiatan tersebut.
3. Kemampuan kemanusiaan, yaitu pengembangan sikap positif kesegala aspek untuk meningkatkan kemampuan. Hal ini mencakup determinasi, konsentrasi, analisa diri, kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin. Jadi hal ini berkaitan erat dengan mentalnya.
4. kemampuan pemahaman lingkungan, yaitu pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh faktor alam.
Suatu pendakian biasanya dilakukan dalam kelompok kecil. Hal ini dilakukan supaya kerjasama antara anggota kelompok lebih efektif. Dalam kelompok tersebut harus ditentukan pemimpinnya (leader),Hirarki, deskripsi kerja serta tanggung jawab para peserta perjalanan.
c. Faktor Penyelenggaraan
Penyelenggaraan dalam perjalanan mencakup permasalahan faktor teknis dan non teknis pada perjalanan besar (ekspedisi), ada faktor semi teknis.
- Faktor teknis
Adalah permasalahan daya upaya operasi yang berhubungan langsung dengan tingkat kesulitan medan. Yang te4rmasuk hal teknis adalah penyiapan kemampuan personil, skenario dan sistem operasi, pemilihan perlengkapan dan perbekalan, pendokumentasian, serta hal yang berkaitan dengan masalah keamanan.
- Faktor Non Teknis
Masalah daya dukung operasi yang tidak langsung berhubungan dengan kesulitan medan. Daya dukung ini mencakup masalah Adm Organisasi ( dana,ijin,publikasi,sekretaris) dan pendukung operasi global ( komunikasi global, akomodasi kota, transportasi global).
- Faktor Semi-teknis ( nuntuk ekspedisi besar&kompleks)
Permasalahan daya tunjang operasi yang berhubungan l;angsung dengan tingkat kesulitan medan, namun bersifat non teknis ( komunikasi,base camp,advance-team, take in&out team, rescue team,delivery team). Faktor ini berada diantara faktor teknis dan non-teknis.
Faktor- faktor diatas merupakan acuan untuk menentukan tingkat kesulitan perjalanan. Acuan faktor teknis adalah kesiapan peserta mengantisipasi kesulitan medan operasi. Acuan faktor non-teknis adalah kesiapan peserta mengantisipasi daya dukung operasi dengan memperhitungkan pula medan operasinya.

FORMAT PROPOSAL PERJALANAN
Lembar judul
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
1.1. latar belakang
1.2. tujuan kegiatan
1.3. gambaran umum kegiatan
Bab II Data dan Informasi
Bab III Struktur Organisasi
3.1. struktur dan personil
3.2. uraian tugas
Bab IV Rencana Kegiatan
4.1. jadwal kegiatan
4.2. rencana operasi perjalanan
4.2.1. skenario perjalanan
4.2.2. pembagian kerja lapangan
4.2.3. transportasi
4.3. logistik
4.3.1. perlengkapan
4.3.2. perbekalan
Bab V Rencana Anggaran Biaya
Bab VI Penutup
Format laporan perjalanan
Lembar judul
Lembar pengesahan
Kata penguntar
Daftar isi
Bab 1 Pendahuluan
1.1. latar belakang
1.1.1. latar belakang perjalanan
1.1.2. latar belakng pemilihan lokasi
1.2. tujuan kegiatan
1.3. gambaran umum kegiatan
(menjelaskan kegiatan secara singkat)
Bab II Data dan Informasi
Bab II Struktur Organisasi
3.1. struktur dan personil
3.2. uraian tugas
Bab IV Pelaksanaan Kegiatan
4.1. jurnal kegiatan
(membahas mengenai waktu kegiatan, mulai dari pembentukan regu sampai dengan presentasi laporan.)
4.2. operasi perjalanan
4.2.1. kronologis perjalanan
menjelaskan perjalanan secara rinci tiap sesion waktu. contoh : Hari ke 2 perjalanan (H-2) pukul 16.30, kami beradc disuatu tempat yang mempunyai kondisi medan berupa dataran pada puncak bukit kecil dengan ketinggian 2475 dpi Dari tempat ini kami melakukan orientasi medan dan melakuikan resection kesalah satu puncak yang terlihat dengan sudut kompas 155 derajat, dari sini kami mengetahu berada pada koordinat (1420.1560). Setelah mengetahui posisi, kami berbivak untuk selanjutnya masak, makan dan istirahat.
4.2.2. transportasi
4.3. logistik
4.3.1. perlengkapan
4.3.2. perbekalan Penutup
Bab V Penutup
5.1. evaluasi
5.2. kesimpulan
5.3. saran
sumber data dan informasi (daftar pustaka)
Lampiran : - laporan keuangan
- dokumentasi dll.
Catatan :
• Tanamkan jiwa kepemimpinan dalam diri anda.
• Mulailah mempersiapkan segala sesuatu, jauh sebelum melakukan ekspedisi. Baik persiapan fisik, mental dan biaya.
• Rajinlah menabung untuk melaksanakan kegiatan yang telah diperkirakan.
• Percaya dan yakinlah bahwa apa yang akan/telah kita lakukan merupakan hasil pemikiran dan wawasan kita sendiri, jadi optimis akan suatu kegiatan dan tawakallah kita, karena kita makhluk yang tahu akan adanya yang Esa.
"Sebuah kapal indah akan selamat jika dilabuhkan di dermaga tanpa harus
mengarungi badai dan gelomhang,
tapi hanya untuk itukah sebuah kapul dibuat...?"
Selengkapnya...

Diktat SURVIVAL (versi Diktat SABAK)

SURVIVAL
Konsep
Mempertahankan hidup dalam kondisi yang sangat "minim "/terbatas.
Prinsip
Harus Hidup - bivak,air, Jerat, Api, Komunikasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi.
1. Alam - Cuaca, kondisi medan, dan lain-lain.
2. Diri sendiri - fisik, Mental dan Pengetahuan (Skill)
3. Makhluk hidup Lain - Manusia, tumbuhan, Hewan.
Uraian:
Survive - perjuangan untuk tetap hidup.
Survival - mempertahankan hidup dalam kondisi yang sangat minim adalah suatu kondisi /keadaan yang mengancam terhadap kehidupan dan harus diatasi oleh. seseorang.
Macam- macam survival :
1. Survival darat (hutan, gunung).
2. Survival air (laut, rawa dan sungai).
Kondisi yang sangat minim /terbatas ini mencakup tuntutan hidup
manusia yang berupa :
1 . Perlindungan tubuh (pakaian dll).
2. Kebutuhan pokok (pangan)
3. Perlindungan (tempat tinggal)
4. Keamanan (perlindungan terhadap bahaya dari luar).
Kekurangan salah satu dari kebutuhan hidup tersebut, merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup manusia.
Prinsip Harus Hidup adalah untuk menumbuhkan semangat dalam menghadapi kondisi Survival. Dengan kondisi yang sangat minim seseorang dituntut untuk dapat- tetap bertahan hidup, dalam batas-batas tertentu yang memungkinkan.
The Will To Survival - Kemampuan untuk hidup. Adalah suatu hal yang paling utama dalam survival. Dalam kondisi yang bagaimanapun' buruknya, semua tindakan yang kita lakukan harus selalu didasari suatu kemauan untuk tetap hidup.
.Teknik Survival - Mutlak untuk dikuasai untuk mengantisipasi keadaan yang akan timbul dalam keadaan survival.
Pengetahuan secara teori dan praktek dalam teknik survival antara lain :
Bivak - Tempat perlindungan sementara.dalam keadaan darurat, terhadap cuaca dan keadaan lainnya.
Syarat pembuatan Bivak :
1 . Tempat, tidak lembab (kering)
2. Dekat dengan sumber air
3. Jangan pada jalur binatang (Perhatikan jejak binatang)
4. Perhatikan arah angin
5. Tempat jangan terlalu tertutup.
Bahan yang digunakan :
1. Poncho ABRI (dirancang untuk Bivak)
2. Tali
3. Pisau tebas
4. Plastik minimal 2m
Bivak dapat juga memanfaatkan bahan-bahan yang disediakan alam
Air adalah kebutuhan vital manusia setelah makanan. Dalam survival ada beberapa cara untuk mendapatkann air.
1. Air hujan ditampung dengan menggunakan .tempat minum, ponco
2. ,Air sungai
3. Air dari tumbuhan seperti: . lumut, Pakis, Bambu, Kantong semar.
Selain itu juga bisa kita gunakan jenis tumbuhan yang mengandung air, sekaligus bisa untuk ganjal perut.:
1. Begonia - batang yang muda, buahnya.
2. Pisang hutan - Batang dan bakal buahnya
3. Pakis - bagian paling ujung dari batang.
4. Rasamala - daunnya
5. Pari Jontho (jw) - buahnya
6. Jamur kayu
Untuk mengetahui tumbuhan tersebut rnengandung racun atau tidak perhatikan hal berikut :
1. Tidak bergetah susu
2. Tidak berwarna mencolok
3. Hewan juga memakan tumbuhan tersebut
4. Getah tidak menimbulkan rasa gatal bila dioleskan pada kulit dan lidah.
5. Daun tidak. berbulu.
Jerat
Jerat dipergunakan. untuk menangkap hewan, untuk memenuhi kebutuhan pangan kita dalam kondisi survival.. Cara membuat jerat belajar sendiri dengan penduduk desa..
Api
Api sangat dibutuhkan sebagai penghangat, memasak dan sebagainya. Cara membuat api dapat kita lakukan dengan :
1. Korek Api. - usahakan tetap kering
2. Dengan menggunakan gesekan kayu
3. Dengan gesekan batu api
4. Dengan kaca pembesar -. serpihan kayu kering, kertas/ bahan yang mudah terbakar
5. Bubuk mesiu - hanya dengan bantuan gesekan dua logam atau batu korek.
Komunikasi
Komunikasi adalah kebutuhan terakhir setelah kebutuaan lainaya terpenuhi.
Cara-cara berkomunikasi supaya posisi kita diketahui.
1. Dengan HT.
2. Dengan tanda jejak - patahan kayu, kertas pesan dll
3. Dengan tanda asap
4. Dengan panil.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam menghadapi kondisi Survi­val, adalah :
Alam (cuaca, keadaan Medan dll)
Adalah kondisi medan tempat kita kegiatan. Kesiapan kita meng­hadapi kondisi alam yang selalu berubah, merupakan faktor yang menentukan keberhasilan dalam kegiatan dialam bebas.
Gangguan-gangguan (penyakit) yarig timbul karena pengaruh alam:
1. Karena dingin.
- Hypothermia,
kehilangan panas tubuh/menurunnya suhu secara dratis (rasa dingin yang sangat), akibat pengaruh dari luar dan perlindungan tubuh, yang kurang.
- Firostbite/radang beku,
disebabkan udara dingin (es, salju) menyerang bagian tubuh yaug tidak terlindung dalam waktu yang lama,
-.Hypoxsia,
Rasa dingin yang terus menerus tanpa dapat ditanggulangi oleh. tubuh dan kurangnya oksigen yang dapat dihirup oleh paru-paru sehingga menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Biasanya diikuti oleh rasa pening dan rasa kantuk yang sangat. Fisik yang lemah sangat. berpeluang terkena gejala hypoxia.
2. Karena Panas
- Sunburn
radang kulit karena sebagian atau seluruh permukaan tubuh terkena sinar matahari secara langsung dalam waktu yang lama. Kulit merah perih apabila tersentuh,
- Sunblind,
buta sinar karena terlalu banyak menerima sinar matahari melalui pantulan awan, es, tebing kemata akan mengakibatkan kebutaan semu.
- Heatcreamp,
Kejang otot karena terlalu banyak cairan yang hilang yang disebabkan oleh aktifitas yang tinggi tanpa diimbangi dengan penambahan cairan ke tubuh. Juga disebab-kan karena latihan yang kurang dan'kesiapan fisik dalam melakukan kegiatan.
- Dehidrasi,
Kehilangan cairan tubuh akibat panas yang disebab­kan aktifitas yang tinggi. geejala pusing, mual, muntah-muntah. pening dapat mengakibatkan hilangnya cairan tubuh yang kalau tidak tidak segera ditanggulangi dapat menyebabkan. kematian.
3. Gas beracun (gunung berapi baik aktif atau tidak)
4. Ketinggian (mountain sicness)
karena aklimasi yang terlalu ekstrem, penambahan ketinggian terlalu cepat dan kondisi fisik yang kurang siap.
Selain gangguan tersebut diatas, perlu kita ketahui bahaya-bahaya digunung :
1 . Angin
Tiupan angin yang kencang pada daerah puncak-pumcak gunung dan punggungan yang terbuka, didaerah lembah dan jurang angin berputar.
2. Hujan.
Hujan akam menyebabkan -turunnya suhu tubuh,badan serta kondisi, selain itu kabut yang biasa ditirnbulkan akan menjadi permasalaham dalam navigasi.
3. Suhu
Suhu dilembah akan lebih dingin dari pada dipuncak karena pengaruh angim yang berputar.
4. Hindari jalan malam
Untuk medan yang belum kita ketahui, sebaiknya perjalanan dilakukain disiang hari.
5. Bahaya pe:tir
Bahaya yang sering terjadi didaerah batuan tempat daerah medan magnit.
Faktor Diri Sendiri
1 . Phisik - Kesiapam) secara fisik dalam memghadapi suatu keadaan medan.
2. Mental - Kesiapan mental (dapat dilatih dengan simulasi)
3. Keterampilam - menguasai secara teori dan praktek materi pendukung dalam kegiatan alam bebas (Peta, kompas,.P3K, Tali-temali)
Makluk Hidup Lain
1. Tumbuhan dan hewan.
- Kita harus mengenal jenis hewan dan tumbuhan pada lokasi yang kita datangi:
2. Orang asing
- Suku terasing disuatu wilayah. (hormati adat istiadat setempat)
Kata-kata kunci dalam Survival.
S - Sadari situasimu
U- Untung malam tergantung ketenanganmu
R- Rasa takut dam panik harus dikuasai
V- Vakum/kekosongan isilah dengan kegiatan
I - Ingat dimana kau berada
Y - Viva/hargailah hidup
A - Adat istiadat, hormatilah adat istiadat setempat
L - Lakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
S - Sit down
T - Thinking
O- Observes
P - Planing
SURVIVAL KIT
1. Kotak P3K praktis
2. Korek tahan api
3. Pisau multi fungsi (Swiss Knife)
4. Pisau tebas. Sewing Kit
6. Tablet penjernih air
7. Snake Bite Kit
8. Kompor Survival
9. Peralatan operasi (cadangan)
10. Plastik min 2m
11. Tali min 3m
Selengkapnya...