Diksarlat XXIX Tahap II Angkatan 28

 Diksarlat XXIX Tahap II Angkatan 28

 

 

Pendidikan Dasar dan Latihan (DIKSARLAT) merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk perekrutan calon anggota Mapala Sabak yang bertujuan untuk memperkenalkan materi dan teknik dasar serta pengetahuan dalam berkegiatan di alam bebas serta merupakan kegiatan untuk membangun jiwa kepemimpinan dalam diri setiap individu yang mengikutinya.

.

.

Diksarlat merupakan tempat setiap individu dari kami Mapala Sabak untuk mengenal alam bebas, mengenal apa itu resiko, rasa tanggung jawab, dan juga untuk mengenali diri sendiri, serta mengenal teman-teman seperjuangan kami, disinilah tempat kami berproses untuk menjadi individu yang lebih berkualitas.

.

.

Tujuan dari diksarlat ini tentu untuk melatih mental, fisik, serta pengetahuan, namun bukan dengan cara yang kasar. Sesuai dengan nama kita yaitu mahasiswa pencinta alam, kita belajar mencintai alam dan tentunya juga belajar mecintai dan menghargai sesama manusia, bukan dengan cara kasar ataupun menyiksa. Kita masuk, belajar, serta berproses dalam organisasi ini adalah untuk mencintai dan menghargai alam, sesama manusia, dan untuk melatih diri agar lebih kuat dalam menjalani dan memaknai hidup, dimana setelah melalui proses ini setiap individu diharapkan menjadi individu yang lebih berkualitas dan memiliki pandangan yang lebih luas dalam memahami perjuangan dalam rana kehidupan.

.

.

Kekerasan fisik bukanla bagian dari kami, karna kami sesungguhnya ingin menyatu dengan alam dan alam memiliki caranya sendiri untuk melatih manusia. Mari kita belajar dari alam, namun tidak dengan kekerasan. Kita, mapala bukanla pembunuh, tapi kita adalah sahabat alam semesta. Mari kita tunjukan bahwa Mapala adalah sahabat alam dan sahabat sesama manusia. .

.

Telah resmi dilantik 9 anggota muda Mapala Sabak, diantaranya 5 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Setelah melalui proses Pendidikan Dasar dan Latihan yang berlangsung selama 5 hari di Bukit Serelo, Desa Ulak Pandan, Kabupaten Lahat, Sumatera selatan. .

.

Mari membumi !

Sandi rimba kami